Tentang Keperawanan dan Keperjakaan
15 comments Published Wednesday, January 31, 2007 by Syah in Petuah Bijak, SarcasmJaman dulu, sekitar tahun keduaku jadi mahasiswa, aku pernah ngobrol sama seorang temenku yang jauh lebih senior. Dia cerita kalo dia punya temen, dan temennya itu pernah komentar kayak gini: “Buat aku, keperawanan itu cuma masalah sepele. Yang jadi soal, kalo hal sepele aja nggak bisa dia jaga, gimana dia mau njaga anak-anakku besok?”
Akupun langsung setuju pada saat itu juga.
Begitu pun aku mas. Aku justru ingin menambahkan. Bahwa suatu saat nanti, kita pasti akan menuai karma dan ujian atas perbuatan kita di masa lalu. Dan itu bisa saja menimpa pada anak-anak kita nantinya.
Jadi, aku tidak mempermasalahkan apakah anda masih perawan atau tidak. Yang jadi masalah adalah, jangan sampai anak-anak anda terkena imbas dari perbuatan orang tuanya di masa lalu.
Ada yang tidak setuju ?
Read more...
Apa Alasanmu Tinggalkan Aku ?
6 comments Published Tuesday, January 30, 2007 by Syah in Anger, Petuah Bijak, PuisiApakah kau sudah tak mencintaiku dan mencintai yang lain ?
Bukankah cinta adalah sesuatu yang bisa tumbuh apabila kita terus memupuknya ?
Kalau kau tak mencintaiku lagi, kita pupuk lagi, kita bina lagi dari awal, agar terbentuk cinta baru.
Sayangku, aku masih tak mengerti kenapa kau tinggalkan aku.
Apakah kita sudah tidak cocok lagi ?
Bukankah setiap manusia tidak ada yang cocok ?
Yang ada hanyalah pencocokan abadi.
Bukankah manusia disatukan atas dasar perbedaan dan diharapkan saling melengkapi satu sama lain ?
Jelaskan padaku, apa alasanmu meninggalkan aku ?
Apakah karena materi ?
Sayangku, bukankah materi adalah sesuatu yang bisa kita cari jika kita mau berusaha.
Bukankah lebih terasa enak jika kita mengumpulkan pundi-pundi bersama mulai dari awal ?
Sayangku, jangan beralasan kalau aku bukanlah yang terbaik untukmu.
Bukankah manusia tak ada yang sempurna ?
Kalau kau mencari yang terbaik, mau sampai kapan kau harus terus mencari yang terbaik itu ?
Sayangku, apakah karena masa laluku sehingga kau meninggalkanku ?
Apa kau tak mengerti falsafah leher manusia ?
Leher manusia tak sepenuhnya bisa diputar ke belakang.
Karena itulah seharusnya manusia tak selalu melihat masa lalunya.
Sayangku, berhentilah beralasan kalau alasanmu meninggalkanku tak bisa dijelaskan dengan logika.
Bukankah cinta seharusnya mengenal logika ?
Dan segala hal di dunia ini bisa dijelaskan dengan logika jika kita mau dan bisa mempelajarinya ?
Aku tak rela jika kau tinggalkan.
Aku tak bisa mencintai tanpa memiliki.
( Didedikasikan kepada orang-orang yang menceraikan atau meninggalkan pasangannya hanya untuk menikahi orang lain )
Read more...
Tips dan Trik Mencegah Pelecehan Seksual Di Dalam Busway
13 comments Published Sunday, January 28, 2007 by Syah in Humour, Sarcasm, Tips Dan TrikBagi anda kaum wanita, pastinya akan merasa jengkel apabila bertemu seorang pervert di dalam Busway. Berikut ini adalah tips dan triknya agar anda tidak lagi menjadi korban pelecehan seksual sang pervert tadi.
- Perhatikan petugas yang ada di dalam Busway, karena siapa tahu selain menurunkan penumpang secara paksa, dia juga seorang pervert.
- Jangan pernah terlena saat anda mulai dilecehkan secara seksual. Karena salah-salah anda bisa ikut-ikutan nyasar ke halte Kampung Melayu.
- Manfaatkan selalu Busway yang selalu mengerem mendadak untuk memberi pelajaran kepada sang pervert tadi.
- Hati-hati. Jangan sampai menjadi tontonan warga. Kalau sudah begini, bukan hanya sang pervert tadi yang malu, anda pun juga malu.
- Terakhir, gunakan Silit anda sebagai senjata pamungkas untuk memukulnya, apabila pervert tadi mulai kurang ajar, dan anda tidak mempunyai pilihan lain.
Demikianlah tips dan trik dari saya. Semoga perjalanan anda menyenangkan bersama Busway dan tidak kapok lagi gara-gara bertemu pervert.
Read more...
Mama Memasak Menggunakan Silit
18 comments Published by Syah in HumourMama : "Ini pancinya mana ya, mama mau masak nih"
Aku : "Ga tau ma, aku ga liat"
Aku : "Masaknya pake Silit aja ma. Masaknya lebih bebas bakteri"
Mama : "Huss... jangan kurang ajar kamu"
Aku : "Lha ini, ada situs yang ngomong gitu"
Mama : "Ya udah, pesen Silitnya sana. Mama mau coba masak pake Silit."
Aku : "Beres ma..."
Ada yang ngerti gimana caranya pesen Silit? Cepetan ya. Kalo ga, bisa ga makan saya seharian.
Tautan :
Silit by Herman Saksono
Masak Pakai Silit by Sir Mbilung MacNdobos
Bubarkan CGI, Belilah Silit by Yati
Silit : Lebih Sehat Dan Tidak Lengket by Venus
Masak Pake S*l*t by Tito
Masak Higienis Pakai SilitTM by Wahyu Wijanarko
Mari Memasak Pakai Silit.. by Tikabanget
Read more...
Bahasa Campur Aduk
11 comments Published Thursday, January 25, 2007 by Syah in Cerpen, Petuah BijakKekasihnya, Aryo, adalah seorang yang penyabar, bijak, dan suka memberi nasehat kepada pasangannya. Suatu hal yang wajar karena usia Aryo terpaut lima tahun lebih tua.
Suatu saat mereka sedang bercengkerama di depan sofa yang diletakkan didepan TV pada ruang keluarga rumah Dita.
Aryo : “gimana kerjaanmu hari ini sayang ?”
Dita : *mulai larut dalam pelukan Aryo* “Nothing’s special mbil….. aku ga pernah dapet progress dari kerjaanku kali ini”
Panggilan sayang Dita kepada Aryo adalah Gembil. Ini dikarenakan postur tubuh Aryo yang sedikit gempal dengan pipi yang gembil.
Aryo : *mulai membelai rambut Dita yang memang sangat disukai Aryo* “Kok bisa gitu ? kamunya yang kurang serius kali.”
Dita : “Aku selalu serius mbil…mungkin aku merasa saturated n stuck aja.”
Aryo : "Iya deh... eh sayang, kenapa sih kalo setiap kamu ngomong, harus dicampur-campur gitu bahasanya ?"
Dita : "Ya ga papa. Biar keliatan smart aja. Lagian niatanku sebenernya buat nglatih percakapan bahasa inggrisku."
Aryo : "Apakah kalo kita ngomong pake bahasa campur aduk kayak gitu bisa dibilang smart? Bukannya lebih smart kalo ngomong pake bahasa Indonesia atau bahasa Inggris aja?"
Aryo : "Lagian kalo mau nglatih percakapan, mana ada yang dicampur-campur gitu. Yang ada ya Inggris Inggris aja, Indonesia ya Indonesia aja."
Aryo : "Beruntung kalo kamu ketemu orang yang nganggep masalah ini biasa aja. Lha kalo ketemu orang yang apa-apanya selalu dimasukkin ati, bisa disangka belagu kamu nantinya."
Dita yang memang dasarnya adalah orang yang susah dinasehati, mulai sewot dengan nada manja.
Dita : "Ya udah... besok aku nyari cowok bule aja. Biar aku puas nglatih bahasa Inggrisku."
Aryo pun hanya bisa tersenyum bijak. Mengerti bahwa perkataan Dita bukanlah ancaman. Melainkan hanya sebuah pengalih pembicaraan demi mempertahankan ego dan gengsinya yang memang masih besar.
Sungguh beruntung Dita mempunyai pasangan yang penyabar sekaligus pengertian seperti Aryo. Bagaimana jika Dita yang mudah tersinggung itu berpacarkan Tukul Arwana?.
Apa jadinya jika Tukul malah berkomentar begini "Wah, dasar ndeso kamu. Ngomong endonesa aja pake dicampur pake inggris. Kayak gitu kok semart. Wong orang inggris aja udah semart kok meski ngomongnya ga dicampur pake bahasa endonesa."
Read more...
Long Road To Heaven
16 comments Published Tuesday, January 23, 2007 by Syah in Preview and ReviewLong Road To Heaven adalah sebuah film drama, bukan dokumenter, yang terinspirasi dari tragedi Bali. Film ini bercerita dalam 3 kurun waktu utama, yaitu: pada saat bom meledak di Oktober 2002, masa persidangan Amrozi cs di Bali 7 bulan setelah pemboman, dan masa dimana para teroris mempersiapkan rencana mereka untuk melakukan aksi ini.
Namun Long Road To Heaven tidak hanya berkutat pada karakter-karakter teroris. Film tentang kemanusiaan ini bercerita dari berbagai sudut pandang. Terutama sudut pandang karakter-karakter lain yang merasakan langsung, efek dari tragedi. Film dibuka dengan cerita Hannah Catrelle (Mirrah Foulkes) seorang warga negara Amerika yang tinggal di Bali ketika bom meledak. Ditengah-tengah kekacauan ia bertemu dengan Haji Ismail (Joshua Pandelaki), lelaki muslim warga Bali yang bersama-sama menjadi sukarelawan. Melalui pertemuan ini Hannah belajar tentang Islam yang sesungguhnya dan menyadari bagaimana prasangka buruk bisa mengakibatkan pemahaman yang salah tentang kemanusiaan.
Sementara itu, Liz Thompson (Raelee Hill), seorang wartawan Australia yang datang ke Bali 7 bulan setelah pemboman, dipertemukan dengan Wayan Diya (Alex Komang), supir taksi asli Bali. Wayan yang semula sangat tertutup terhadap Liz akhirnya bercerita tentang adiknya yang menjadi korban dalam tragedi tersebut. Liz sendiri akhirnya menemukan pemahaman baru tentang nilai-nilai spiritualisme Bali.
Banyak makna dibalik tragedi ini yang bisa kita ambil. Film ini mencoba memahami pemikiran para pelaku, keluarga korban dan masyarakat asing. Walau pendekatan film ini fiksi, semua data merupakan hasil riset yang disajikan seimbang sehingga diharapkan penonton akan memihak pada nurani dan kemanusiaannya.
Dalam kehidupan modern ini manusia diharapkan agar dapat menyikapi perbedaan dengan positif, sampai akhirnya kita dapat menghargai perbedaan. Pada dasarnya manusia cinta damai namun dalam realitasnya selalu ada upaya-upaya yang mencoba menghalangi terjadinya damai dimuka bumi.
Berikut adalah orang-orang yang terlibat dalam pembuatan film Long Road To Heaven.
Cast :
Raele Hill sebagai Liz Thompson
Mirrah Foulkes sebagai Hannah Catrelle
Alex Komang sebagai Wayan Diya
Surya Saputra sebagai Hambali
John O'Hare sebagai Tim Dawson
Sarah Treleaven sebagai Julie Dawson
Joshua Pandelaki sebagai Haji Ismail
Crew :
Sutradara - Enison Sinaro
Penulis Naskah - Wong Wai Leng
Penulis Naskah - Andy Logam-Tan
Produser Eksekutif - Larry Y. Higgs
Produser - Nia Dinata
Produser - Constantin Papadimitriou
Co-Produser - Wilza Lubis
Co-Produser - Dewi Umaya Rachman
Co-Produser - Ninin Omar Faisal
Penata Seni - Iri Supit
Penata Fotografi - Ical Tanjung
Perekam Suara - Suhadi
Penata Suara - Satrio Budiono
Editor - Sastha Sunu
Editor - Cesa D. Luckmansyah
Musik - Thoersi Argeswara
Line Producer - Wilza Lubis
Post Producer - Dewi Umaya
Post Producer - Elza Hidayat
Mulai tayang di bioskop 25 Januari 2007
Tautan :
- Long Road To Heaven official website
- Movie Review
- Long Road To Heaven di Detik.com
Read more...
Tawaran Yang Tak Bisa Ditolak
13 comments Published Monday, January 22, 2007 by Syah in Cerpen, Petuah BijakSuatu saat teman-temannya akan mengajak Aldi berlibur ke Bali pada cuti kerja mendatang. Karena tempat kerjanya selalu menuntut konsentrasi penuh, maka Bali adalah pilihan yang tepat untuk mengendurkan syaraf otak yang setiap hari selalu menegang.
Saat tiba di Bali mereka bingung harus memulai dari mana untuk menghabiskan anggaran mereka untuk berlibur. Sampai pada akhirnya salah satu dari mereka yang sex addict mengusulkan untuk ke kompleks pelacuran terlebih dahulu. Bercinta dengan pelacur selalu membuatnya rileks. Semua pun setuju kecuali Aldi. Dia masih agak bimbang untuk menerima tawaran teman-temannya itu. Meski hubungan cinta Aldi selalu bisa berakhir di ranjang, dia pantang untuk melakukannya dengan pelacur.
Satu jam berikutnya, mereka sampai di sebuah kompleks pelacuran. Aldi yang masih terlihat bingung, ditanyai lagi oleh teman-temannya.
Teman 1 : "Kamu jadi mau make ga?"
Aldi : "Ga deh... aku langsung ke hotel aja. Badanku masih ga enak gara-gara naik pesawat murah tadi"
Teman 2 : "Kamu kenapa ? takut ama AIDS ?"
Aldi : "Iya sih sebenernya. Aku takut ama AIDS"
Aldi berharap inilah alasan terakhir untuk bisa mencegah dirinya bercinta dengan pelacur. Tapi salah satu temannya justru memberikan tawaran yang tak bisa ditolaknya.
Teman 1 : "Untuk apa kamu takut ama penyakit yang akan membunuhmu tujuh atau sepuluh tahun mendatang, sedangkan kamu bisa mati kapan aja. Ayolah, nanti setengahnya biar aku yang bayar"
Aldi pun termakan logika temannya. Logika bahwa AIDS adalah penyakit yang bisa membunuhnya untuk jangka waktu yang lama, sedangkan dia bisa mati kapan saja. Bahkan dalam pesawat murah yang akan membawanya pulang nanti.
Read more...
Galeri Foto
11 comments Published Tuesday, January 16, 2007 by Syah in GaleriLokasi : Kebun raya Bogor dan Bakosurtanal LIPI Bogor
Kamera : Canon Powershot S2 IS
Lokasi : Pantai Teluk Penyu dan Jalan S. Parman Cilacap, Jawa Tengah
Kamera : Nikon Coolpix L3
Read more...
Choices That You Choose Hardly
14 comments Published Saturday, January 13, 2007 by Syah in Petuah BijakHidup adalah pilihan. Dan ketika kamu dihadapkan pada pilihan-pilihan dibawah ini, mana yang akan kamu pilih? Bukan pilihan yang mudah tentunya. Karena tiap pilihan terlihat sama baiknya.
1. 'Biar lambat asal selamat' atau 'waktu adalah uang' ?
2. Memegang prinsip idealistis atau realistis ?
3. Berkata jujur meski menyakitkan atau berbohong demi menjaga perasaan ?
4. Khusus untuk wanita : berkarier atau menjadi ibu rumah tangga ?
5. Memaafkan suami/istri yang selingkuh atau menceraikannya ?
Jangan memilih pilihan yang lain. Anggap saja kamu sedang berada di jalan yang bercabang, dan kamu harus memilih diantaranya sedangkan kamu harus terus berjalan.
Read more...
Jangan Tersinggung Lagi
12 comments Published Thursday, January 11, 2007 by Syah in Petuah Bijak, PuisiUntuk mengkritikmu
Hanya untuk membuatmu lebih baik
Bukan untuk menyudutkanmu
Lalu, kenapa kamu marah?
Aku pun tak serius
Dengan apa yang aku katakan
Semua hanyalah gurauan belaka
Untuk membuatmu tertawa
Aku juga tak berniat menyindir
Dengan gurauan itu
Lalu kenapa kamu marah?
Aku berkata jujur
Tapi kamu malah tidak suka
Karena itu terkadang menyakitkan
Kamu lebih suka aku bohong
Agar kamu tak merasa tersinggung
Lantas, apa aku harus terus berbohong?
Kamu diciptakan dengan dua mata
Lihatlah yang satu itu dengan kedua matamu
Aku hanya tak ingin
Kamu mudah tersinggung lagi
(Didedikasikan kepada orang-orang yang mudah tersinggung dan terpancing emosinya)
Read more...
Parodi Skandal Seks
11 comments Published Friday, January 05, 2007 by Syah in HumourCoba perhatikan cuplikan klip video di bawah ini.
Ingat sesuatu?
Parodi Skandal Seks - video powered by Metacafe
Bisa juga di download disini.
Terima kasih buat AuDa atas kiriman klip videonya.
Disclaimer :
Tak ada keseriusan untuk menyudutkan seseorang dalam entry kali ini. It's pure joke and fun only.
Read more...
Adat Tak Bisa Diubah Oleh Kekuatan Apapun
9 comments Published Thursday, January 04, 2007 by Syah in Cerpen, Petuah BijakAyah Shinta adalah seorang yang konservatif. Dia mendidik anaknya sesuai dengan apa yang diajarkan oleh orang tuanya dulu. Tanpa bisa memahami perasaan sang anak. Ketika Shinta mulai menyanggah pendapat ayahnya, pipi Shinta ditamparnya sambil berkata "Kalau dinasehati orang tua, jangan membantah". Padahal Shinta tahu bahwa dia tidak membantah, dia hanya ingin mengajak ayahnya berdiskusi. Bagi ayahnya, mengatur anak adalah mutlak berada ditangannnya. Dan diskusi adalah sesuatu yang dianggap tabu dalam adatnya.
Ibu Shinta seorang yang patuh terhadap suami. Dia sebenarnya tak menyetujui cara suaminya mendidik Shinta. Tapi adatnya lagi-lagi membatasinya bahwa tidak sepatutnya seorang istri menentang suami.
Saat usia Shinta memasuki 19 tahun, dia harus menuntut ilmu di luar kota. Kota yang sama sekali belum pernah dijamahnya seumur hidupnya. Ayahnya pun percaya, dengan caranya mendidik Shinta dan nilai-nilai budaya yang ditanamkannya, Shinta tak akan terjerumus oleh pergaulan yang dianggapnya tak sesuai dengan adat daerahnya.
Tapi kenyataan berkata lain. Shinta yang selama ini selalu terkekang oleh ayahnya, perlahan-lahan mulai menemukan kebebasan. Kebebasan yang bertentangan dengan nilai-nilai adat dan budaya yang ditanamkan ayahnya. Dan sampai pada akhirnya, Shinta hamil di luar nikah.
Ayahnya yang telah mengetahui hal ini, menampar Shinta habis-habisan. Setiap tamparannya seolah berkata "Anak tak tahu adat, anak pembangkang, anak bikin malu orang tua". Hingga akhirnya sang ayah memutuskan untuk menggugurkan kandungan Shinta. Karena baru mengetahui bahwa orang yang menghamili Shinta, adalah lelaki yang berbeda latar belakang budaya dan adat daerahnya. Ibunya hanya bisa menangisi penderitaan Shinta tanpa pernah mau menentang keputusan suaminya. Shinta hanya bisa pasrah menerima nasib sebagai anak yang terlahir di keluarga yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai budaya dan adat.
Read more...
The Blogger
- Syah
- Aku selalu percaya kepada manusia. Aku hanya tak percaya pada iblis yang bersemayam di hati mereka.
Recent Comments
Tags
Archives
- October 2008 (3)
- August 2008 (6)
- June 2008 (2)
- May 2008 (1)
- April 2008 (3)
- March 2008 (2)
- January 2008 (1)
- November 2007 (1)
- October 2007 (1)
- September 2007 (1)
- August 2007 (3)
- July 2007 (1)
- June 2007 (2)
- May 2007 (3)
- April 2007 (1)
- March 2007 (5)
- February 2007 (7)
- January 2007 (13)
- December 2006 (11)
- November 2006 (14)