Bahasa Campur Aduk
Published Thursday, January 25, 2007 by Syah in Cerpen, Petuah BijakDita adalah seorang yang manja jika berada dipelukan Aryo, kekasihnya. Meski begitu, Dita sebenarnya adalah wanita yang mandiri, cerdas, dan pekerja keras, tapi sayangnya mudah sekali tersinggung jika dikritik baik secara halus maupun lugas.
Kekasihnya, Aryo, adalah seorang yang penyabar, bijak, dan suka memberi nasehat kepada pasangannya. Suatu hal yang wajar karena usia Aryo terpaut lima tahun lebih tua.
Suatu saat mereka sedang bercengkerama di depan sofa yang diletakkan didepan TV pada ruang keluarga rumah Dita.
Aryo : “gimana kerjaanmu hari ini sayang ?”
Dita : *mulai larut dalam pelukan Aryo* “Nothing’s special mbil….. aku ga pernah dapet progress dari kerjaanku kali ini”
Panggilan sayang Dita kepada Aryo adalah Gembil. Ini dikarenakan postur tubuh Aryo yang sedikit gempal dengan pipi yang gembil.
Aryo : *mulai membelai rambut Dita yang memang sangat disukai Aryo* “Kok bisa gitu ? kamunya yang kurang serius kali.”
Dita : “Aku selalu serius mbil…mungkin aku merasa saturated n stuck aja.”
Aryo : "Iya deh... eh sayang, kenapa sih kalo setiap kamu ngomong, harus dicampur-campur gitu bahasanya ?"
Dita : "Ya ga papa. Biar keliatan smart aja. Lagian niatanku sebenernya buat nglatih percakapan bahasa inggrisku."
Aryo : "Apakah kalo kita ngomong pake bahasa campur aduk kayak gitu bisa dibilang smart? Bukannya lebih smart kalo ngomong pake bahasa Indonesia atau bahasa Inggris aja?"
Aryo : "Lagian kalo mau nglatih percakapan, mana ada yang dicampur-campur gitu. Yang ada ya Inggris Inggris aja, Indonesia ya Indonesia aja."
Aryo : "Beruntung kalo kamu ketemu orang yang nganggep masalah ini biasa aja. Lha kalo ketemu orang yang apa-apanya selalu dimasukkin ati, bisa disangka belagu kamu nantinya."
Dita yang memang dasarnya adalah orang yang susah dinasehati, mulai sewot dengan nada manja.
Dita : "Ya udah... besok aku nyari cowok bule aja. Biar aku puas nglatih bahasa Inggrisku."
Aryo pun hanya bisa tersenyum bijak. Mengerti bahwa perkataan Dita bukanlah ancaman. Melainkan hanya sebuah pengalih pembicaraan demi mempertahankan ego dan gengsinya yang memang masih besar.
Sungguh beruntung Dita mempunyai pasangan yang penyabar sekaligus pengertian seperti Aryo. Bagaimana jika Dita yang mudah tersinggung itu berpacarkan Tukul Arwana?.
Apa jadinya jika Tukul malah berkomentar begini "Wah, dasar ndeso kamu. Ngomong endonesa aja pake dicampur pake inggris. Kayak gitu kok semart. Wong orang inggris aja udah semart kok meski ngomongnya ga dicampur pake bahasa endonesa."
Kekasihnya, Aryo, adalah seorang yang penyabar, bijak, dan suka memberi nasehat kepada pasangannya. Suatu hal yang wajar karena usia Aryo terpaut lima tahun lebih tua.
Suatu saat mereka sedang bercengkerama di depan sofa yang diletakkan didepan TV pada ruang keluarga rumah Dita.
Aryo : “gimana kerjaanmu hari ini sayang ?”
Dita : *mulai larut dalam pelukan Aryo* “Nothing’s special mbil….. aku ga pernah dapet progress dari kerjaanku kali ini”
Panggilan sayang Dita kepada Aryo adalah Gembil. Ini dikarenakan postur tubuh Aryo yang sedikit gempal dengan pipi yang gembil.
Aryo : *mulai membelai rambut Dita yang memang sangat disukai Aryo* “Kok bisa gitu ? kamunya yang kurang serius kali.”
Dita : “Aku selalu serius mbil…mungkin aku merasa saturated n stuck aja.”
Aryo : "Iya deh... eh sayang, kenapa sih kalo setiap kamu ngomong, harus dicampur-campur gitu bahasanya ?"
Dita : "Ya ga papa. Biar keliatan smart aja. Lagian niatanku sebenernya buat nglatih percakapan bahasa inggrisku."
Aryo : "Apakah kalo kita ngomong pake bahasa campur aduk kayak gitu bisa dibilang smart? Bukannya lebih smart kalo ngomong pake bahasa Indonesia atau bahasa Inggris aja?"
Aryo : "Lagian kalo mau nglatih percakapan, mana ada yang dicampur-campur gitu. Yang ada ya Inggris Inggris aja, Indonesia ya Indonesia aja."
Aryo : "Beruntung kalo kamu ketemu orang yang nganggep masalah ini biasa aja. Lha kalo ketemu orang yang apa-apanya selalu dimasukkin ati, bisa disangka belagu kamu nantinya."
Dita yang memang dasarnya adalah orang yang susah dinasehati, mulai sewot dengan nada manja.
Dita : "Ya udah... besok aku nyari cowok bule aja. Biar aku puas nglatih bahasa Inggrisku."
Aryo pun hanya bisa tersenyum bijak. Mengerti bahwa perkataan Dita bukanlah ancaman. Melainkan hanya sebuah pengalih pembicaraan demi mempertahankan ego dan gengsinya yang memang masih besar.
Sungguh beruntung Dita mempunyai pasangan yang penyabar sekaligus pengertian seperti Aryo. Bagaimana jika Dita yang mudah tersinggung itu berpacarkan Tukul Arwana?.
Apa jadinya jika Tukul malah berkomentar begini "Wah, dasar ndeso kamu. Ngomong endonesa aja pake dicampur pake inggris. Kayak gitu kok semart. Wong orang inggris aja udah semart kok meski ngomongnya ga dicampur pake bahasa endonesa."
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
The Blogger
- Syah
- Aku selalu percaya kepada manusia. Aku hanya tak percaya pada iblis yang bersemayam di hati mereka.
Recent Comments
Tags
Archives
- October 2008 (3)
- August 2008 (6)
- June 2008 (2)
- May 2008 (1)
- April 2008 (3)
- March 2008 (2)
- January 2008 (1)
- November 2007 (1)
- October 2007 (1)
- September 2007 (1)
- August 2007 (3)
- July 2007 (1)
- June 2007 (2)
- May 2007 (3)
- April 2007 (1)
- March 2007 (5)
- February 2007 (7)
- January 2007 (13)
- December 2006 (11)
- November 2006 (14)
wooo ndeso
suruh kembali ke pohon saja mas :)
salam kenal mas, jadi artinya bahasa inggris di artikel di blogku itu mas:
jangan membeli barang
yang tidak kamu inginkan
untuk menarik perhatian seseorang
yang tidak kamu kenal
dengan uang
yang kamu tidak punya
eh jangan2 aryo itu ga bisa bahasa inggeris ya...
wekekek... good point ! :P
* campuran ekspresi ketawa & bahasa enggres...
kalau sehari-hari kebiasa pakai lebih dari satu bahasa, kadang bakal ada beberapa ungkapan yang ingin diucapkan tapi nggak bisa diungkapkan dalam bahasa tertentu. atau belum kepikiran aja kali ya, bentuk bahasa Indonesianya apa. saya sering pakai bahasa campur-campur ya karena itu. bukan karena pengen kedengaran pintar :) karena rasanya lebih enak kalau bisa konsisten bicara dalam satu bahasa saja dalam satu pembicaraan.
wakakakakak jadi ngetawain diri sendiri yg sipatnya ampir sama kek si dita :p
Bahasa dicampur-campur sih oke saja, selama mengefektifkan pesan (Soalnya saya seneng nyampur bhs indonesia, jawa dan inggris :P). Kalau cuma buat belagu, ya ecapdeeeeh gitoloh. :P
@joni jontor : aryo itu jago banget kok bahasa inggrisnya. cuma di aga mau menunjukkan kemampuannya yang hebat.
@bagonk : Kalo di indonesiakan jad gini ya..
wekekekek.... poin bagus ! :p
@kikie : memang... harusnya kalo ngomong indonesia ya indonesia aja, inggris ya inggris aja.
sah-sah aja sih kalo mau dicampur selama belum ada padanannya di KBBI. contoh : kata mouse, windows, flashdisk, dlsb.
@phie2t : lha kalo pipit kayak dita, bolehkah saya menjadi aryonya? hehehehe
@herman : setuju. kita pake bahasa yang dicampur2 itu emang karena susah dijelasin dalam bahasa indonesia. kalo cuma buat belagu ya McD Makin Capeee Deeeh hehehehe
oh tukul tuh suka bahasa campur2 to? aku jarang ngeliat acaraya yang di tipi itu :)
ntar klo nyari calon istri di tes bhs indonesia dulu ya :D
Dita disuruh ke m'sia aja, pasti dia heran lho org sini kog smart smua, soalnya emang bhs nya rojak ;))
@kw : suka banget tuh...
@kenny : iya nanti saya juga memberlakukan TOEFL juga.. hehehe
@dwee : ini bukan masalah nasionalis mbak. nasionalis kan ga harus begitu.
tapi ini tentang pencampuran bahasa yang dirasa kurang perlu.
silahkan pake bahasa campur selama itu tidak ada padanannya dalam kamus KBBI