Takdir

Ayah,....
Apakah yang disebut takdir manusia hanya sesuatu yang berarak seperti awan dalam arus yang telah ditetapkan ?
Atau sesuatu yang bisa dipilih atas kemauan sendiri dengan menaiki arus tersebut dan melompatinya dari awan satu ke awan yang lain ?
Hal itu masih belum kumengerti.
Keduanya mungkin saja akan bermuara di akhir yang sama.
Hanya saja, saat memilih cara yang kedua, seseorang bisa berjuang mengejar tujuan hidupnya.
Kemudian dalam pertarungan hidup ini, akhirnya aku mengerti bahwa mereka yang memiliki hal itulah adalah orang yang benar-benar tegar menjalani hidup.
Lalu ayah,....
Tujuanku hanya satu.
Aku ingin selalu tegar dan kuat dalam menjalani pertarungan hidup ini.
Itulah perasaanku saat ini.

(Thanks to Masashi Kishimoto, the creator of Neji Hyuuga, based on his comic Naruto)


Read more...



Happy Eid-ul Adha 1427 H for all of you who celebrate it, May Allah be with you. Amien


Read more...

Kenapa Harus Ada Buruk Sangka ?

Prejudice is the reason of fools. (Voltaire)

Sudah lama Vita merindukan suaminya. Suami yang beribu kilometer jauhnya untuk bekerja menghidupi keluarganya. Mereka adalah pasangan muda yang belum dikaruniai anak, dan belum lama ini tinggal di kontrakkan yang lingkungan sekitarnya lebih mengutamakan rasa kekeluargaan daripada individu meski kadang bagi sebagian orang rasa kekeluargaan itu melanggar privasi orang lain. Sebelumnya mereka masih tinggal bersama orang tuanya.
Karena kesibukannya sebagai pekerja dan mahasiswi S2, Vita kehilangan waktu untuk bersosialisasi dengan tetangganya. Dan berharap, dengan kesibukannya yang menyita waktu itu, tetangganya bisa memakluminya.
Saat itu pun tiba. Suami yang dirindukannya, cuti kerja selama 2 minggu. Rasa rindu selama 6 bulan, akan terobati malam ini. Saat dia bertemu suaminya.
Waktu menunjukkan pukul 1 malam saat Vita bersama suaminya bertolak dari stasiun untuk menuju rumahnya. Saat hendak melewati tikungan terakhir, motor mereka dihentikan oleh sekelompok pemuda yang sedang jaga malam.

Pemuda 1 : "Oi mas, malem-malem gini mau kemana? mau nginepin cewek ?...!"

Pemuda 2 : *berbisik kepada pemuda 1* "Udah tangkep aja... pasti mereka mau berbuat mesum tuh."

Suami : "Saya mau pulang kerumah di depan tikungan situ mas. Cewek ini istri saya."
Vita mulai ketakutan.

Pemuda 3 : *menarik lengan suami* "Ga usah bohong" *sambil melayangkan tinjunya kearah pipi suami*

Pukulan berikutnya datang bertubi-tubi. Hingga sang suami babak belur. Vita hanya bisa menangis histeris sambil berlari ke rumahnya. Diambilnya bukti sahih yang berada di lemarinya bahwa mereka memang telah menikah. Ditunjukkannya bukti itu kepada sekelompok pemuda tersebut yang masih memukuli suaminya. Saat itu tetangga yang lain sudah berhamburan keluar rumah.

Vita : "Ini buktinya kalo kami telah menikah"

Saat Vita menunjukkan akte nikahnya, Pemuda-pemuda itu hanya terdiam kaku. Malu akan tindakannya memukuli suami Vita, dan masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.
Dengan wajah yang babak belur, sang suami berjalan pulang meninggalkan kerumunan sambil menuntun motornya. Di perjalanan pulang, dia hanya bisa mengutuki orang-orang yang berburuk sangka kepadanya tanpa berniat menuntut mereka. Otaknya diselimuti pertanyaan-pertanyaan. Kenapa harus ada buruk sangka di dunia ini.


Read more...




Merry Christmas to all people around the world who celebrate it. May this Christmas brings joy to the world.


Read more...

Naluri Ibu

Mother is the name for God on the lips and hearts of all children. (Brandon Lee in The Crow)


Rahma dan Indra telah saling mengenal sejak mereka duduk di bangku SMP. Meski mereka telah kenal lama, mereka baru berpacaran saat usia mereka memasuki 25 tahun. Dan sampai pada akhirnya Indra berencana akan melamar Rahma.
Rahma, yang telah mengetahui bahwa Indra akan melamarnya, memberi tahu orang tuanya tentang rencana lamaran Indra.

Rahma : "Mah, pah.... Mas Indra mau melamar Rahma akhir bulan ini"

Bapak : "Oh bagus itu... papah sih setuju aja. Dia anak yang baik. Asal kamu udah siap semuanya aja."

Ibu : "Kalo mamah ngga setuju gimana?"

Pertanyaan ibunya mengagetkan Rahma.

Rahma : "Ngga setuju gimana mah?"

Ibu : "Indra itu egonya gede... kamu siap kalo nantinya malah makan ati terus?"

Rahma : "Lho tapi kan mamah baru mengenalnya beberapa bulan ? Kok mamah bisa nyimpulin kalo mas Indra orangnya egois ?"

Ibu : "Iya mamah tau. Lagian usia kalian kan sepantaran. Kalo usia sepantaran, nantinya akan susah untuk membina rumah tangga."

Rahma : "Mah,... memangnya kenapa kalo sepantaran mah?. Kedewasaan seseorang kan ngga bisa ditentuin dari banyaknya usia?. Mas Indra pun juga udah ngga egois lagi. Rahma yang merubahnya mah..."

Rahma adalah anak yang berpikiran logis. Segala sesuatunya akan dianggap baik jika benar menurut logikanya. Dia pun sebenarnya anak yang patuh dan tak pernah membantah orang tuanya. Karena semua arahan dan nasehat orang tuanya, adalah logis menurut logikanya. Tapi kali ini dia dihadapkan pada pilihan yang sulit. Antara cintanya kepada Indra dan kepatuhan pada ibunya.
Setelah lama berdebat dengan ibunya, Rahma pun akhirnya mengalah. Dia memilih akan terus menjalin hubungan dengan Indra dan menunda lamarannya sampai ibunya setuju akan hubungan mereka.
Tiga bulan pun berlalu. Dan tepat tanggal 22 Desember. Indra yang begitu dicintainya, mengkhianati cinta tulusnya. Selama dia menjalin hubungan dengan Rahma, dia juga mencintai wanita lain. Dia menutupi perselingkuhan dengan begitu rapinya. Mereka pun akhirnya mengakhiri hubungan mereka.
Beberapa jam setelahnya, Rahma menangis sejadinya di pelukan ibunya. Meminta maaf atas kejadian tiga bulan lalu meski ibunya menganggap bahwa Rahma tidak melakukan kesalahan. Sambil masih memeluk ibunya yang selama 25 tahun menjadi pelita hatinya, dia baru menyadari bahwa logikanya takkan berarti apa-apa jika dibandingkan dengan naluri ibunya. Dia pun juga menyadari bahwa restu ibu sesungguhnya adalah restu Tuhan.


Read more...

Kau Ini Bagaimana ? Aku Harus Bagaimana ?

Aku tlah sepenuhnya mencintaimu.
Tapi kau mencampakkanku begitu saja.
Kau ini bagaimana ?
Aku harus bagaimana ?

Sungguh tak ada wanita selain kau di hatiku.
Tapi akhirnya kau pun pindah ke lain hati.
Kau ini bagaimana ?
Aku harus bagaimana?

Aku apatis, kau bilang tak perhatian.
Aku perhatian, kau bilang posesif.
Kau ini bagaimana ?
Aku harus bagaimana ?

Kau dekat dengan yang lain, kau bilang teman.
Aku dekat dengan yang lain, kau bilang selingkuh.
Kau ini bagaimana ?
Aku harus bagaimana ?

Kau bilang aku kurang dewasa.
Aku dewasa kau bilang terlalu kaku.
Kau ini bagaimana ?
Aku harus bagaimana ?

Bisakah kau jawab ?
Aku hanya ingin jawaban.

(Terinspirasi dari puisi karya Gus Mus)


Read more...

Kehilangan Yang Tak Perlu Disesali

Ponselku berbunyi ketika aku sedang mengedit entry "Ana al-Haqq -Akulah Sang Kebenaran-". Dari seorang teman yang ingin menanyakan kabarku. Dia adalah seorang wanita yang pekerja keras, tegas, jujur apa adanya, dan jika berbicara tak pernah memperhatikan perasaan orang yang diajak bicara.

Temanku : "Hey,.... gmana kabarnya?

Aku : *dengan nada datar* "Baik....."

Temanku : "Kok jawabnya gitu,.... lagi ngapain sih?"

Aku : "Ini... lagi ngedit entry blog ama browsing di friendster"

Temanku : "Ngapain sih ngeblog? kayak ga ada kerjaan lain aja. Blog kan kumpulan orang-orang narsis pengangguran yang beromong kosong aja. Friendster juga sama aja. Kumpulan orang-orang konyol yang narsis dan sok-sokan. Udahlah ga usah ikut-ikutan yang kayak gitu. Urusin dulu lamaran kerjamu itu. Itu kan lebih bermanfaat."

Aku : "SHUT THE FUCK UP.....!!!!!" *mematikan ponsel*

Entahlah, apa yang kulakukan ini benar. Memaki dan memutuskan pembicaraan di ponsel. Tapi pandangannya terhadap blogger dan friendster-lah yang membuat merah telingaku. It's ok, aku marah karena aku seorang blogger. Terlalu subyektif memang. Tapi aku yakin, seseorang yang bukan blogger pun juga akan panas telinganya jika mendengar kata-kata yang diucapkan temanku tadi. Begitu enaknya, begitu entengnya dia ngomong tanpa mempedulikan perasaan orang lain. Apa tak pernah diajarkan tata krama oleh orang tuanya dulu? Apa jika dia memandang segala hal, selalu melihat putih diatas hitam?
Tampaknya, aku harus kehilangan seorang teman lagi. Tapi kali ini aku tak perlu menyesalinya. Terima kasih teman, telah mengingatkanku tentang masalah lamaran kerja. Tapi cara pandangmu terhadap orang lain, membuatku muak tak terkira.


Read more...

Ana Al Haqq -Akulah Sang Kebenaran-

Judul entry paling kontroversi selama aku nge-blog :P . Judul ini tentu saja bukan merujuk ke aku. Aku mengambilnya dari quote salah seorang ulama sufi paling kontroversi, Husain bin Mansur al-Hallaj. Ya... kali ini aku akan berbicara sedikit tentang ilmu tasawuf. Salah satu bacaan favoritku selain karya sastra, whirling dervish, dan mafia.
Apakah tasawuf itu? Tasawuf atau sufisme adalah tradisi mistisme Islam dan memperdalam ke arah ruhaniah, ubudiah, dan perhatiannya tercurah seputar masalah itu. Mistisme disini bukan dalam artian mistik ketika kamu mendengar kata 'dukun', mistisme disini merujuk pada masalah ruhaniah yaitu ruh kita sendiri. Jadi setiap insan kan punya tiga unsur : ruh, akal, dan jasad. Nah, tasawuf itu yang khusus mempelajari dan memperdalam ke arah ruhaniah. Sedangkan sufi adalah istilah untuk mereka yang mendalami tasawuf. Dan mereka yang mendalami tasawuf itu disebut salik. Got it? Harus !!!
Dalam sejarah perkembangannya, tokoh-tokoh ulama sufi yang paling berpengaruh adalah Imam al-Ghazali, Jalaluddin Rumi, Abdul Qadir Jaelani, Mansur al-Hallaj, dan Syaikh Siti Jenar. Yang dua terakhir adalah tokoh sufi paling kontroversi di jamannya.
Mungkin kebanyakan dari kalian sudah banyak yang mengetahui siapa itu Al-Ghazali, Rumi, dan Abdul Qadir Jaelani. Karena itulah aku ngga akan membahasnya disini. Aku akan membahas al-Hallaj dan Syaikh Siti Jenar.

* Husain bin Mansur al-Hallaj : Ulama sufi abad ke-9 yang lahir di kota Thur, South East Iran. Dia terkenal karena berkata "Akulah Sang Kebenaran" dan membuatnya dieksekusi mati karena dianggap telah menyebarkan bid'ah (ajaran yang sudah menyimpang dari akidah agama itu sendiri). Di dalam Islam, tidak menerima pandangan bahwa manusia bisa bersatu dengan Allah. Dan karena al-Haqq adalah salah satu dari asma Allah, maka ini berarti al-Hallaj menyatakan ketuhanannya sendiri. Itulah sebabnya dia dieksekusi karena dianggap telah menyimpang dari akidah Islam itu sendiri.
* Syaikh Siti Jenar : Nama alias-nya adalah Syaikh Lemah Abang, Sitibrit, Abdul Jalil, dan masih banyak lagi karena terdapat varian cerita berbeda-beda mengenai nama-namanya. Dia adalah salah satu penyebar agama Islam bersama-sama dengan Wali Songo di pulau Jawa. Akan tetapi ajaran dan cara hidupnya bertentangan dengan Wali Songo. Perbedaannya terletak pada aspek formal dalam menjalankan syariah yang sudah ditentukan oleh Wali Songo. Sama seperti al-Hallaj, ajaran Syaikh Siti Jenar juga dianggap bid'ah. Ajaran itu adalah Manunggaling Kawula Gusti dan konsep Mati Sakjeroning Urip. Yaitu konsep tentang hidup dan mati, Tuhan dan kebebasan, serta tempat berlakunya syariat tersebut. Dia menganggap bahwa kehidupan manusia di dunia ini adalah kematian. Dan sebaliknya apa yang disebut kematian adalah awal kehidupan yang abadi dan hakiki. Akibat ajarannya ini, Wali Songo meminta agar Syaikh Siti Jenar dijatuhi hukuman mati. Wali Songo tidak perlu repot-repot untuk mengeksekusinya. Ketika mereka (Wali Songo) memintanya, Syaikh Siti Jenar sudah mematikan dirinya sendiri (bukan bunuh diri) dengan cara melepaskan ruh dari raganya.

Begitulah entry ini ditulis dengan segala keterbatasan ingatanku saja. Correct me if i wrong ya..

The moral of this entry :
Apa yang kamu yakini sebagai sebuah kebenaran, mungkin bukanlah sebuah kebenaran buat yang lainnya. Stop peperangan dan perselisihan akibat perbedaan kebenaran yang kamu yakini. Karena bahwasanya manusia diciptakan berbeda dan manusiapun sesungguhnya tak punya daya, upaya, serta kekuatan untuk menentukan kebenaran yang hakiki.


Read more...

A Friend In Need, Is A Friend Indeed

A friend who helps out when we are in trouble is a true friend, unlike others who disappear when trouble arises.


Aryo adalah seorang yang lemah secara fisik. Jika ada Nobita yang nyata di dunia ini, maka Aryo-lah orangnya. Sejak duduk di bangku SMP dia selalu terkucil dan hampir tak punya seorang teman pun. Teman-temannya selalu meremehkan, menghina, bahkan selalu meledeknya karena kelemahan fisiknya. Tapi, Aryo adalah Nobita yang cerdas. Ya, dia adalah anak yang pandai secara akademis. Hanya bukulah yang bisa menghibur dia dari dunianya yang sepi. Setiap harinya selalu dihabiskan dengan membaca buku.
Saat dia beranjak ke bangku SMA pun sama saja. Fisiknya yang lemah masih menjadi bahan olok-olok temannya. Hingga akhirnya dia tidak punya rasa percaya diri ketika akan memulai untuk mempunyai seorang teman.
Tahun-tahun pun berubah, begitu juga manusia. Aryo yang sekarang telah berubah menjadi seorang yang hebat. Bisa menghidupi anak dan istrinya lebih dari cukup dalam usia 23 tahun. Sampai suatu saat datanglah momen dimana dia tak mampu menjawab sebuah pertanyaan yang dibuat oleh momen tersebut. Dia bertemu teman SMA-nya dulu.

Teman SMA Aryo : "Hey.... kamu Aryo kan? wah.... hebat ya sekarang kamu. udah kerja dimana sekarang?"

Aryo : "Perusahaan minyak...." *menjawab dengan rendah hati*

Teman SMA Aryo : "Ada lowongan ngga di tempat kerjamu itu? Aku masih nganggur nih, kalo ada lowongan, kabari aku ya. Ini no HP-ku"

Saat itu yang ada dalam benak Aryo adalah sebuah pertanyaan yang mungkin takkan bisa dia jawab seumur hidupnya. Pertanyaan itu adalah, "Saat aku kaya secara materi, kenapa begitu banyak orang yang tahu-tahu muncul mendekat dihadapanku dan berharap padaku? Kenapa bukan waktu aku sekolah dulu, saat aku bukan siapa-siapa?"


Read more...

Terbaik Terbaik

Sepasang kekasih sedang larut dalam obrolan yang serius. Obrolan yang menyangkut kelangsungan hubungan mereka.

Laki-laki : "Sayang,.... aku ga bisa mencintaimu lagi. Aku rasa kita harus mengakhiri hubungan ini"

Perempuan : *Terhenyak kaget dari sandaran bahu sang lelaki* "Kenapa sayang?"

Laki-laki : "Aku udah ga mencintaimu lagi. Itu aja"

Perempuan : "Iya.... tapi kan ada alasannya" *matanya mulai berkaca-kaca*

Laki-laki : *ragu dan bimbang* "Aku mencintai perempuan lain"

Perempuan : *Terdiam... sesaat kemudian, pipinya telah dibasahi airmata yang perlahan-lahan semakin deras*

Laki-laki : "Aku udah menemukan perempuan yang baik darimu, lebih dewasa, lebih smart. Lebih segala-galanya darimu. Dialah yang terbaik."

Perempuan : *Tangisnya menjadi-jadi, memegangi mulut sambil menggelengkan kepalanya* *tak berkata apa-apa*

Laki-laki : "Aku rasa udah tak ada yang perlu diomongin lagi. Aku pergi" *tanpa sepengetahuan sang perempuan, laki-laki itu menitikkan airmatanya, kemudian pergi meninggalkan perempuan itu*

Perempuan : *Jatuh berlutut sambil menangis. Tangis yang perih dengan hati yang tercabik dan cinta yang tercerabut. Sebuah perasaan yang tak akan pernah hilang dari ingatannya*

(bersambung...)

Satu pertanyaan. Apakah tindakan yang dilakukan sang laki-laki itu bisa dibenarkan?
Wajar memang bagi seseorang untuk mengharapkan yang terbaik dari pasangannya. Tapi jika begitu caranya, seolah seperti running in circle, and chasing in tail. Tak bertepi...
Saat kita mencari pasangan yang terbaik untuk kita, apakah itu terbaik untuk saat ini dan masa yang akan datang? Bagaimana saat kita sudah menemukan pasangan yang terbaik, tiba-tiba muncul orang lain lagi yang justru lebih baik? Bagaimana jika pasangan yang kita tinggalkan justru malah berubah menjadi seseorang yang lebih baik? Apa sekali lagi harus kita tinggalkan pasangan kita untuk mendapatkan yang lebih baik itu?

(sambungan...)

Lima tahun pun berlalu. Sang laki-laki tersadar bahwa dia lelah untuk mencari pasangan yang terbaik. Dia berharap perempuan yang ditinggalkannya lima tahun yang lalu masih mau menerimanya. Karena dengan perempuan itulah dia merasakan cinta yang lain. Akhirnya mereka pun bertemu.

Laki-laki : "Maafkan aku.... "

Perempuan : "Sudah aku maafkan. Aku pun tak bisa melupakanmu. Entah kenapa...."

Laki-laki : "Maukah kita buka lembaran baru hubungan kita?"

Perempuan : *Tersenyum bijak* "Tentu...."

Laki-laki : *memeluk erat sang perempuan seolah ingin menghapus kesalahan yang telah dibuatnya lima tahun lalu*

Laki-laki : "Sayangku, akhirnya aku menyadari bahwa mencari pasangan yang terbaik itu takkan ada habisnya. Aku telah mendapatkan pasangan yang bisa mencintai dan menghargai diriku."

Perempuan : *bergelayut manja di lengan sang laki-laki*

Maaf kalau ending-nya tidak sesuai yang diharapkan. Karena aku rasa itulah yang terbaik.


Read more...

Dunia Tanpa Ego

Bukan rahasia bila creme de la creme dari semua perselisihan antar sesama manusia di dunia ini adalah ego.
Karena egolah, kebanyakan pasangan manusia lebih memilih bercerai ketimbang menyelesaikan masalah mereka. Karena egolah banyak terjadi kekerasan dalam rumah tangga. Karena egolah, manusia tak suka dikritik, tak suka di benarkan, tak suka diingatkan dan tak mau mengalah meski jelas-jelas salah, dan yang menyedihkan, lebih mementingkan dirinya sendiri diatas semua kepentingan non pribadi yang lebih penting.
Manusia adalah makhluk sosial. Mereka tidak mungkin bisa untuk hidup sendiri tanpa bergantung pada orang lain. Manusia pun sesungguhnya diciptakan untuk melengkapi manusia lainnya. Dan jika manusia itu masih dikuasai egonya, masih bisakah dia hidup di dunia ini?
Silahkan hidup di dunia ini, dengan konsekuensi hidup dan dunianya akan runtuh oleh egonya suatu saat nanti.
Hidup berdampingan dengan orang lain itu sebenarnya mudah. Yang sulit adalah bagaimana caranya kita harus membuang ego itu. Buanglah ego itu apapun caranya dengan menyisakan sebagian untuk harga diri. Karena harga diri adalah tingkatan ego yang terkecil yang masih diperlukan untuk bisa hidup di dunia ini. Asal tidak berlebihan tentunya. ;)


Read more...