Thanks For Not Smoking Here
Published Wednesday, March 07, 2007 by Syah in PemikiranWadehel pernah mengkritik tentang para perokok yang mengganggu hak seseorang untuk menghirup udara bersih. Didalam tulisannya, dia sangat keberatan dengan para perokok yang tak beretika yang dituliskannya dengan gaya bahasa khas Wadehel.
Dalam perjalanan menuju kota Yogya, saya mendapatkan gambar perokok yang disinggung oleh Wadehel dalam tulisannya. Hanya bedanya, perokok yang satu ini justru malah membahayakan nyawa orang banyak secara langsung dan bukan akumulatif dari asap rokok yang nantinya akan meracuni perokok pasif.
Dalam perjalanan menuju kota Yogya, saya mendapatkan gambar perokok yang disinggung oleh Wadehel dalam tulisannya. Hanya bedanya, perokok yang satu ini justru malah membahayakan nyawa orang banyak secara langsung dan bukan akumulatif dari asap rokok yang nantinya akan meracuni perokok pasif.
Gambar diambil saat bis yang saya tumpangi, berhenti di SPBU Kebumen.
Saya jadi semakin bertanya-tanya. Manusia adalah sebaik-baiknya makhluk ciptaan Tuhan. Oleh-Nya diberilah akal, nurani, sekaligus nafsu. Dan jika manusia itu lebih condong mementingkan nafsu (dalam hal ini nafsu untuk merokok) dengan mengabaikan keselamatan orang lain, masih layakkah dia disebut manusia ?
Thanks to Wadehel. Karena tulisannya, saya akan lebih berhati-hati dalam merokok.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
The Blogger
- Syah
- Aku selalu percaya kepada manusia. Aku hanya tak percaya pada iblis yang bersemayam di hati mereka.
Recent Comments
Tags
Archives
- October 2008 (3)
- August 2008 (6)
- June 2008 (2)
- May 2008 (1)
- April 2008 (3)
- March 2008 (2)
- January 2008 (1)
- November 2007 (1)
- October 2007 (1)
- September 2007 (1)
- August 2007 (3)
- July 2007 (1)
- June 2007 (2)
- May 2007 (3)
- April 2007 (1)
- March 2007 (5)
- February 2007 (7)
- January 2007 (13)
- December 2006 (11)
- November 2006 (14)
Syah, saya setuju tuh..berhati hatilah dalam merokok. Karena perokok pasif menanggung resiko lebih tinggi dari perokok aktiv.
Klo bisa sih mending berhenti merokok aja yaa....
wah, kalo nekat ngrokok di area pom bensin sih kebangetan gak kira2 namanya
untung aja matiin rokoknya ga dicemplungin ke tangki bensin... hehehe... :D
@maruria : saya berhenti merokok kalo saya ndak punya dana buat beli rokok hehehehe
@venus : iya memang.... ga kira2
@mela : wah bisa di laknat tujuh turunan kalo sampe gitu...
wah kamu tuh perokok to? hmmm....
andai sehari 2 bungkus @ 8000. sebulan 240.000. sepuluh bulan 2.4 jt
sepuluh tahun 24 jt. bisa beli rumah btn deh.
bunuh diri kali ngerokok di pom bensin :D
Syah, kamu ngerokok juga ga sekarang? :D
saya juga akan berhati-hati...hiks...hiks...
bukan manusia, kaleeee....banyak yg gak berotak, gak mikirin perokok pasif, seenaknya merokok didalam restoran.
wah, kalo ngomong ttg rokok, emosi saya selalu terbakar...
@kw : iya ya? kenapa ga kepikiran ya? tapi kalo saya sudah bisa nabung sebanyak itu, pasti kalap deh.
@kenny : bunuh diri dan membunuh yang lain. :-P
@rinnie : hehehehe....
@joesatch : awas jangan sampe keslomod
@innuendo : emosi anda seperti rokok. sama2 terbakar :-P
waduh...ini dia....aku selalu jadi minoritas, baik di lingkungan rumah, lingkungan kerja.....
sampe aku pernah bahas juga di sini..
http://nila-nila.blogspot.com/2006/11/ngasepin_02.html#links
hiks ga ngaruh juga tuh....
saya mah maklum aja... soalnya emang merokok itu enak sih, hehe...
tapi untungnya sekarang udah brenti, lumayaaan, ngirit 100an ribu rupiah sebulannya... :)
@bagonk : resepnya apa mas?