A Friend In Need, Is A Friend Indeed
Published Saturday, December 09, 2006 by Syah in Cerpen, Petuah BijakA friend who helps out when we are in trouble is a true friend, unlike others who disappear when trouble arises.
Aryo adalah seorang yang lemah secara fisik. Jika ada Nobita yang nyata di dunia ini, maka Aryo-lah orangnya. Sejak duduk di bangku SMP dia selalu terkucil dan hampir tak punya seorang teman pun. Teman-temannya selalu meremehkan, menghina, bahkan selalu meledeknya karena kelemahan fisiknya. Tapi, Aryo adalah Nobita yang cerdas. Ya, dia adalah anak yang pandai secara akademis. Hanya bukulah yang bisa menghibur dia dari dunianya yang sepi. Setiap harinya selalu dihabiskan dengan membaca buku.
Saat dia beranjak ke bangku SMA pun sama saja. Fisiknya yang lemah masih menjadi bahan olok-olok temannya. Hingga akhirnya dia tidak punya rasa percaya diri ketika akan memulai untuk mempunyai seorang teman.
Tahun-tahun pun berubah, begitu juga manusia. Aryo yang sekarang telah berubah menjadi seorang yang hebat. Bisa menghidupi anak dan istrinya lebih dari cukup dalam usia 23 tahun. Sampai suatu saat datanglah momen dimana dia tak mampu menjawab sebuah pertanyaan yang dibuat oleh momen tersebut. Dia bertemu teman SMA-nya dulu.
Teman SMA Aryo : "Hey.... kamu Aryo kan? wah.... hebat ya sekarang kamu. udah kerja dimana sekarang?"
Aryo : "Perusahaan minyak...." *menjawab dengan rendah hati*
Teman SMA Aryo : "Ada lowongan ngga di tempat kerjamu itu? Aku masih nganggur nih, kalo ada lowongan, kabari aku ya. Ini no HP-ku"
Saat itu yang ada dalam benak Aryo adalah sebuah pertanyaan yang mungkin takkan bisa dia jawab seumur hidupnya. Pertanyaan itu adalah, "Saat aku kaya secara materi, kenapa begitu banyak orang yang tahu-tahu muncul mendekat dihadapanku dan berharap padaku? Kenapa bukan waktu aku sekolah dulu, saat aku bukan siapa-siapa?"
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
The Blogger
- Syah
- Aku selalu percaya kepada manusia. Aku hanya tak percaya pada iblis yang bersemayam di hati mereka.
Recent Comments
Tags
Archives
- October 2008 (3)
- August 2008 (6)
- June 2008 (2)
- May 2008 (1)
- April 2008 (3)
- March 2008 (2)
- January 2008 (1)
- November 2007 (1)
- October 2007 (1)
- September 2007 (1)
- August 2007 (3)
- July 2007 (1)
- June 2007 (2)
- May 2007 (3)
- April 2007 (1)
- March 2007 (5)
- February 2007 (7)
- January 2007 (13)
- December 2006 (11)
- November 2006 (14)
kenapa daku jadi ingat Stephen Hawking ya ..
Yah, terkadang ada orang yang cuma mo berteman dengan "kelas atas".. Ironis banget milih teman cm krn materinya..
se7, paling gampang cari temen saat kita "diatas" bahkan ga usah susah2 nyari dah dateng sendiri, tapi pas "dibawah" hmmmmmm ....
lam kenal yah kang :)
wajar2 ajha sih menurut Q, kalo nyari suami ya liat kerjaannya dulu gmn...mapan ga, bisa ngidupin kluarga ga.. realistis ajhalah gmn bisa hdp tenang kl msh bingung bsk mo mkn apa krn gada duit. itu kl dlm hal nyari suami... nah kl dlm hal berteman mungkin ada juga yg kaya gitu tp mnrt pengalaman Q sih ga byk,paling beberapa ajha, kl ketemu temen model bgt mending basa basi ajha deh drpd males...hehehehe
@kikie : stephen hawking tuh yang sepupuan ama stephen chow yah? :-D
@putry : harusnya dari kelas satu ya mbak, nanti baru naik ke kelas dua, kelas tiga, n jangan sampai nunggak. :-D
@kw : saya ikut prihatin dengan cerita anda mas kw
@fiadi : lam kenal juga
@qq : basa basi tu masih satu rumpun ama basa jawa ya mbak? :-D
kisah ini diangkat dari pengalaman pribadi kah...? :)
@bagonk : oh bukan diambil dari pengalaman Pribadi mas, tapi pengalaman Priyadi. hehehehehe