Ana Al Haqq -Akulah Sang Kebenaran-

Judul entry paling kontroversi selama aku nge-blog :P . Judul ini tentu saja bukan merujuk ke aku. Aku mengambilnya dari quote salah seorang ulama sufi paling kontroversi, Husain bin Mansur al-Hallaj. Ya... kali ini aku akan berbicara sedikit tentang ilmu tasawuf. Salah satu bacaan favoritku selain karya sastra, whirling dervish, dan mafia.
Apakah tasawuf itu? Tasawuf atau sufisme adalah tradisi mistisme Islam dan memperdalam ke arah ruhaniah, ubudiah, dan perhatiannya tercurah seputar masalah itu. Mistisme disini bukan dalam artian mistik ketika kamu mendengar kata 'dukun', mistisme disini merujuk pada masalah ruhaniah yaitu ruh kita sendiri. Jadi setiap insan kan punya tiga unsur : ruh, akal, dan jasad. Nah, tasawuf itu yang khusus mempelajari dan memperdalam ke arah ruhaniah. Sedangkan sufi adalah istilah untuk mereka yang mendalami tasawuf. Dan mereka yang mendalami tasawuf itu disebut salik. Got it? Harus !!!
Dalam sejarah perkembangannya, tokoh-tokoh ulama sufi yang paling berpengaruh adalah Imam al-Ghazali, Jalaluddin Rumi, Abdul Qadir Jaelani, Mansur al-Hallaj, dan Syaikh Siti Jenar. Yang dua terakhir adalah tokoh sufi paling kontroversi di jamannya.
Mungkin kebanyakan dari kalian sudah banyak yang mengetahui siapa itu Al-Ghazali, Rumi, dan Abdul Qadir Jaelani. Karena itulah aku ngga akan membahasnya disini. Aku akan membahas al-Hallaj dan Syaikh Siti Jenar.

* Husain bin Mansur al-Hallaj : Ulama sufi abad ke-9 yang lahir di kota Thur, South East Iran. Dia terkenal karena berkata "Akulah Sang Kebenaran" dan membuatnya dieksekusi mati karena dianggap telah menyebarkan bid'ah (ajaran yang sudah menyimpang dari akidah agama itu sendiri). Di dalam Islam, tidak menerima pandangan bahwa manusia bisa bersatu dengan Allah. Dan karena al-Haqq adalah salah satu dari asma Allah, maka ini berarti al-Hallaj menyatakan ketuhanannya sendiri. Itulah sebabnya dia dieksekusi karena dianggap telah menyimpang dari akidah Islam itu sendiri.
* Syaikh Siti Jenar : Nama alias-nya adalah Syaikh Lemah Abang, Sitibrit, Abdul Jalil, dan masih banyak lagi karena terdapat varian cerita berbeda-beda mengenai nama-namanya. Dia adalah salah satu penyebar agama Islam bersama-sama dengan Wali Songo di pulau Jawa. Akan tetapi ajaran dan cara hidupnya bertentangan dengan Wali Songo. Perbedaannya terletak pada aspek formal dalam menjalankan syariah yang sudah ditentukan oleh Wali Songo. Sama seperti al-Hallaj, ajaran Syaikh Siti Jenar juga dianggap bid'ah. Ajaran itu adalah Manunggaling Kawula Gusti dan konsep Mati Sakjeroning Urip. Yaitu konsep tentang hidup dan mati, Tuhan dan kebebasan, serta tempat berlakunya syariat tersebut. Dia menganggap bahwa kehidupan manusia di dunia ini adalah kematian. Dan sebaliknya apa yang disebut kematian adalah awal kehidupan yang abadi dan hakiki. Akibat ajarannya ini, Wali Songo meminta agar Syaikh Siti Jenar dijatuhi hukuman mati. Wali Songo tidak perlu repot-repot untuk mengeksekusinya. Ketika mereka (Wali Songo) memintanya, Syaikh Siti Jenar sudah mematikan dirinya sendiri (bukan bunuh diri) dengan cara melepaskan ruh dari raganya.

Begitulah entry ini ditulis dengan segala keterbatasan ingatanku saja. Correct me if i wrong ya..

The moral of this entry :
Apa yang kamu yakini sebagai sebuah kebenaran, mungkin bukanlah sebuah kebenaran buat yang lainnya. Stop peperangan dan perselisihan akibat perbedaan kebenaran yang kamu yakini. Karena bahwasanya manusia diciptakan berbeda dan manusiapun sesungguhnya tak punya daya, upaya, serta kekuatan untuk menentukan kebenaran yang hakiki.


2 comments:

  1. Anonymous

    lagi nyari buku bagus yg bahas tentang ajaran or pemikiran Husain bin Mansur al-Hallaj. Ada saran?

     
  2. Syah

    banyak sih sebenernya. tapi kebanyakan masih kultus individu.

     

Post a Comment