Kehilangan Yang Tak Perlu Disesali

Ponselku berbunyi ketika aku sedang mengedit entry "Ana al-Haqq -Akulah Sang Kebenaran-". Dari seorang teman yang ingin menanyakan kabarku. Dia adalah seorang wanita yang pekerja keras, tegas, jujur apa adanya, dan jika berbicara tak pernah memperhatikan perasaan orang yang diajak bicara.

Temanku : "Hey,.... gmana kabarnya?

Aku : *dengan nada datar* "Baik....."

Temanku : "Kok jawabnya gitu,.... lagi ngapain sih?"

Aku : "Ini... lagi ngedit entry blog ama browsing di friendster"

Temanku : "Ngapain sih ngeblog? kayak ga ada kerjaan lain aja. Blog kan kumpulan orang-orang narsis pengangguran yang beromong kosong aja. Friendster juga sama aja. Kumpulan orang-orang konyol yang narsis dan sok-sokan. Udahlah ga usah ikut-ikutan yang kayak gitu. Urusin dulu lamaran kerjamu itu. Itu kan lebih bermanfaat."

Aku : "SHUT THE FUCK UP.....!!!!!" *mematikan ponsel*

Entahlah, apa yang kulakukan ini benar. Memaki dan memutuskan pembicaraan di ponsel. Tapi pandangannya terhadap blogger dan friendster-lah yang membuat merah telingaku. It's ok, aku marah karena aku seorang blogger. Terlalu subyektif memang. Tapi aku yakin, seseorang yang bukan blogger pun juga akan panas telinganya jika mendengar kata-kata yang diucapkan temanku tadi. Begitu enaknya, begitu entengnya dia ngomong tanpa mempedulikan perasaan orang lain. Apa tak pernah diajarkan tata krama oleh orang tuanya dulu? Apa jika dia memandang segala hal, selalu melihat putih diatas hitam?
Tampaknya, aku harus kehilangan seorang teman lagi. Tapi kali ini aku tak perlu menyesalinya. Terima kasih teman, telah mengingatkanku tentang masalah lamaran kerja. Tapi cara pandangmu terhadap orang lain, membuatku muak tak terkira.


8 comments:

  1. Anonymous

    wah temen kamu itu, belum ngerasain enaknya ngeblog kaleee...
    coba diajak ngeblog deh... ;)

     
  2. Anonymous

    santai aja man. bisa jadi temanmu itu belum tahu asyiknya/manfaat ngeblog. mungkin syah perlu menjelaskan pelan2.

    apapun tujuannya, untuk narsis-narsisan sekalipun ya gak apa-apa to? wong kita manusia bebas yang punya kehendak.

    :)

     
  3. Anonymous

    dia tidak bisa merasakan nikmatnya kita berada dalam dunia blog, jadi begitulah.

    sirik tanda tak mampu :D

     
  4. QQ

    wah Q baru mendpt satu pelajaran yg amat sgt berharga nih...emang Q jg kadang2 suka ga mkr kalo ngomong pdhl Q sebenernya ga bermaksud utk menyakiti perasaan org lain mungkin cara penyampaian kata2 Q yg ga sesuai kali ya...wah harus hati2 nih kayanya mulai sekarang. thx ya mas dah ngingetin...

     
  5. Anonymous

    pernah pengalaman juga toh..welcome to the true blogger's life.
    i welcome you

     
  6. Syah

    @ gaussac : udah bang, tapi teuteup ga mau

    @kw : sudah saya jelaskan pelan2 sekali, tapi tetep ga mau juga

    @kikie : syirik tanda menyekutukan Tuhan

    @qq : ati2 ya neng kalo ngomong... ntar bisa kejadian kayak crita di entry ini

    @iin : bahasa inggrisnya susah dimengerti mbak...

     
  7. Er Maya

    dia punya pandangan lain tentang blog ato friendster itu hak dia menilai, tapi cara penyampaian yang kelewat menyinggung perasaan itu sudah gag bisa ditolerir lagi

    jadi kalo kamu banting telpon karna kata kata dia..mestinya dia juga mahfum..semoga ajah dia sadar bahwa omongannya udah menyinggung perasaanmu :)

     
  8. Syah

    hiks... moga aja ya neng....

     

Post a Comment