The Whirling Dervishes
Published Tuesday, November 07, 2006 by Syah in For Your InfoOk.... *bersemangat sambil gosok-gosok telapak tangan* tema ini menarik, karena apa yang akan dibicarakan disini adalah salah satu mahakarya yang pernah dibuat oleh manusia yang sampai saat ini masih tetap eksis karena mendapat pengaruh yang besar dari penciptanya. Mahakarya itu adalah tarian Whirling Dervish (Sema') atau dalam bahasa Indonesianya adalah tarian kaum Darwis berputar.
Tarian ini diciptakan oleh Jalaluddin Rumi pada tahun 1273 di Konya (sekarang Turki). Ketika itu Rumi berpisah dengan Mursyid-nya (guru) yang bernama Syams. Ketika Rumi menyadari bahwa Syams ngga akan kembali lagi, ia (Rumi) mengenakan pakaian berkabung (sejenis jubah putih India dengan kopiah wol berwarna merah). Kemudian dia melakukan Sema' untuk mengenang Syams. Dari berbagai acara Sema' inilah mulai terbentuk tarekat Malawi, dan kaumnya disebut kaum Darwis berputar.
Didalam tradisi tarekat Malawi, Sema' merupakan perwakilan dari perjalanan mistis naiknya sebuah jiwa melalui cinta dan akal untuk menuju keadaan "sempurna". Symboliccaly, dalam perjalanan naiknya jiwa ini, adalah perputaran nasib manusia menuju kebenaran, tumbuh dan berkembang melalui cinta, pemusnahan ego, pencarian kebenaran, dan nantinya sampai dalam keadaan "sempurna", kemudian jiwa itu kembali lagi, dengan kedewasaan yang lebih matang. Sekali lagi aku tekankan disini, bahwa tarian itu adalah simbolik. Jadi jangan salah kira kalo setelah melakukan sema', jiwa kita akan menjadi lebih dewasa. Aku juga mau kalo kayak gitu caranya .
Cara melakukan tarian ini adalah dengan berputar counter clockwise, tangan direntangkan dengan tangan kanan menghadap keatas dan tangan kiri menghadap kebawah. Arti simbolik dari perputaran ini adalah berputarnya bumi pada porosnya dan perputaran bumi mengelilingi matahari. Sedangkan tangan yang menghadap keatas dan kebawah adalah arti simbolik dari jiwa yang naik keatas langit dan jiwa yang kembali turun ke bumi.
Begitulah uraian singkat yang aku ketahui tentang whirling dervish. Salah satu mahakarya dari Jalaluddin Rumi selain puisi-puisi cintanya.
Photo Gallery
Courtesy of Wikipedia
Courtesy of Wikipedia
Courtesy of Daniel Kramer
Tarian ini diciptakan oleh Jalaluddin Rumi pada tahun 1273 di Konya (sekarang Turki). Ketika itu Rumi berpisah dengan Mursyid-nya (guru) yang bernama Syams. Ketika Rumi menyadari bahwa Syams ngga akan kembali lagi, ia (Rumi) mengenakan pakaian berkabung (sejenis jubah putih India dengan kopiah wol berwarna merah). Kemudian dia melakukan Sema' untuk mengenang Syams. Dari berbagai acara Sema' inilah mulai terbentuk tarekat Malawi, dan kaumnya disebut kaum Darwis berputar.
Didalam tradisi tarekat Malawi, Sema' merupakan perwakilan dari perjalanan mistis naiknya sebuah jiwa melalui cinta dan akal untuk menuju keadaan "sempurna". Symboliccaly, dalam perjalanan naiknya jiwa ini, adalah perputaran nasib manusia menuju kebenaran, tumbuh dan berkembang melalui cinta, pemusnahan ego, pencarian kebenaran, dan nantinya sampai dalam keadaan "sempurna", kemudian jiwa itu kembali lagi, dengan kedewasaan yang lebih matang. Sekali lagi aku tekankan disini, bahwa tarian itu adalah simbolik. Jadi jangan salah kira kalo setelah melakukan sema', jiwa kita akan menjadi lebih dewasa. Aku juga mau kalo kayak gitu caranya .
Cara melakukan tarian ini adalah dengan berputar counter clockwise, tangan direntangkan dengan tangan kanan menghadap keatas dan tangan kiri menghadap kebawah. Arti simbolik dari perputaran ini adalah berputarnya bumi pada porosnya dan perputaran bumi mengelilingi matahari. Sedangkan tangan yang menghadap keatas dan kebawah adalah arti simbolik dari jiwa yang naik keatas langit dan jiwa yang kembali turun ke bumi.
Begitulah uraian singkat yang aku ketahui tentang whirling dervish. Salah satu mahakarya dari Jalaluddin Rumi selain puisi-puisi cintanya.
Photo Gallery
Courtesy of Wikipedia
Courtesy of Wikipedia
Courtesy of Daniel Kramer
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
The Blogger
- Syah
- Aku selalu percaya kepada manusia. Aku hanya tak percaya pada iblis yang bersemayam di hati mereka.
Recent Comments
Tags
Archives
- October 2008 (3)
- August 2008 (6)
- June 2008 (2)
- May 2008 (1)
- April 2008 (3)
- March 2008 (2)
- January 2008 (1)
- November 2007 (1)
- October 2007 (1)
- September 2007 (1)
- August 2007 (3)
- July 2007 (1)
- June 2007 (2)
- May 2007 (3)
- April 2007 (1)
- March 2007 (5)
- February 2007 (7)
- January 2007 (13)
- December 2006 (11)
- November 2006 (14)
0 comments:
Post a Comment