Cirebon -Just A Quick Visit-
Published Tuesday, February 13, 2007 by Syah in Culinary, Jalan-jalanOk, jangan tanyakan alasan sesungguhnya kenapa saya ke Cirebon. Bukan, bukan untuk ziarah ke makam Sunan Gunung Jati, tapi lawatan saya kali ini cuma untuk jalan-jalan dan mencoba makanan khas Cirebon . Bukan alasan utama tentunya.
Kota ini terkenal dengan nasi jamblangnya. Yaitu nasi yang dibungkus dengan daun jati, dengan berbagai macam lauk.
Nah, yang ada di keranjang adalah nasi jamblang. Dan yang di piring, adalah lauk yang kita pilih sesuai selera kita. Karena Cirebon adalah kota yang dekat dengan pesisir laut Jawa, maka hidangan lauknya pun tidak jauh-jauh dari hasil laut. Ada udang, balakuthuk (sejenis cumi-cumi, atau mungkin bahasa Cirebonnya cumi-cumi ?), ikan, otak sapi (yang ini pengecualian), dan masih banyak lagi lauk lainnya yang bisa membuat kita gelap mata untuk mencoba semuanya.
Saya mencoba balakuthuk dan otak sapi waktu itu. Pada foto diatas, yang mirip perkedel adalah otak sapi. Otak sapi ini diolah seperti saat kita menggoreng bandeng. Kemudian yang ada di dekat sendok adalah balakuthuk yang dimasak dengan cara dibacem. Dan yang berwarna merah dan hitam adalah sambal tomat dan kuah yang berasal dari tinta balakuthuk tadi.
Setelah puas mengecap gurihnya balakuthuk dan otak sapi, saya mencoba menu yang lain lagi. Nasi lengko namanya.
Jika anda pernah menyantap gado-gado, maka nasi lengko tak jauh beda dari gado-gado itu. Bedanya, nasi lengko dilengkapi dengan empal daging dan emping melinjo.
Harga untuk satu porsi nasi lengko adalah Rp 17.000,- dan nasi jamblang adalah Rp 19.500,-. Ditambah dengan es jeruk, semuanya menjadi Rp 41.000,- Terasa mahal eh ? memang. Saya sendiri terkaget-kaget waktu itu. Padahal warungnya hanyalah kelas kaki lima.
Wah, ternyata bukan hanya warung kaki lima di Malioboro saja yang memberikan harga secara ngawur. Di Cirebon pun juga sama saja. Hanya bedanya, di Malioboro pedagangnya kini sudah "insyaf". Jika terus begini, nama nasi jamblang, lama-kelamaan bisa berubah nama menjadi nasi jablai. Nasi yang jarang dibelai oleh pelanggan setianya .
The Blogger
- Syah
- Aku selalu percaya kepada manusia. Aku hanya tak percaya pada iblis yang bersemayam di hati mereka.
Recent Comments
Tags
Archives
- October 2008 (3)
- August 2008 (6)
- June 2008 (2)
- May 2008 (1)
- April 2008 (3)
- March 2008 (2)
- January 2008 (1)
- November 2007 (1)
- October 2007 (1)
- September 2007 (1)
- August 2007 (3)
- July 2007 (1)
- June 2007 (2)
- May 2007 (3)
- April 2007 (1)
- March 2007 (5)
- February 2007 (7)
- January 2007 (13)
- December 2006 (11)
- November 2006 (14)
dulu pertama kali makan nasi jamblang pagi2 bgt di sebrang mall grage cirebon...
saking nafsunya..comot ini itu...hingga pas bayar temen saya nanya..."lo makan apa aja?"
gw kaget...jawab seingetnya...darmaji deh...dahar lima bayar hiji :D
jadi lapar nihh.. dikirim ke tempat saya ya... hehehe
@passya : wah mas, abis berapa puluh ribu tuh? :-P
@anang : kirim pake apa? DHL?
itu dari segi makanan, kalau dari minuman khas cirebon apa yah ? cap topi miring yah..he..he..
keliatannya enak ya? aku belom pernah nyobain, cuma denger cerita dari temenku aja. dulu :)
@abah ruli : ada mas.. minuman khasnya. bir pletok cap otak udang hehehehe....
@venus : enak di rasa tapi ga enak di harga. kalo mau nyobain, tanyain dulu harganya mbak. jangan seperti saya
hahaha....makanya tanya dulu donk...
@qq : yaaa gt deh... :-p *garuk2 kpala*
Slurp...
Wah blm pernah nyobain nasi jamblang..
dulu dari temen cuma dapet oleh2 champolay (eh bener gak ya namanya), sirup khas sana *katanya*
asyik ya bisa jalan-jalan. oleh2nya mana? batik cirebon, topeng cirebon atau.....
ditunggu ya
@fany : tulisan yang bener tjampolaay. memang sirup khas Cirebon sana.
@kw : atau apa mas..? kalo yang atau atau adanya di Indramayu... :-P